Dia bagai malaikat bagi keluarga kami. Merengkuh aku, adikku, dan Ibu
dari kehidupan jalanan yang miskin dan nestapa. Memberikan makan,
tempat berteduh, sekolah, dan janji masa depan yang lebih baik.
Dia
sungguh bagai malaikat bagi keluarga kami. Memberikan kasih sayang,
perhatian, dan teladan tanpa mengharap budi sekali pun. Dan lihatlah,
aku membalas itu semua dengan membiarkan mekar perasaan ini.
Ibu
benar, tak layak aku mencintai malaikat keluarga kami. Tak pantas.
Maafkan aku, Ibu. Perasaan kagum, terpesona, atau entahlah itu muncul
tak tertahankan bahkan sejak rambutku masih dikepang dua.
Sekarang,
ketika aku tahu dia boleh jadi tidak pernah menganggapku lebih dari
seorang adik yang tidak tahu diri, biarlah... Biarlah aku luruh ke bumi
seperti sehelai daun... daun yang tidak pernah membenci angin meski
harus terenggutkan dari tangkai pohonnya.
Penulis : Tere-Liye
Penerbit : Gramedia
Rp.40.000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar